Kamis, 03 April 2014
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media PAI
Disusun oleh :
• Siti Soleha
• Nurhayati
• Mukhamad Alwi
• Sahrudin
Dosen :
Siti Zulaikha, S.Ag., M.Pd.
Fakultas Agama Islam
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Ibn Khaldun Bogor
2012-2013
Jln. K.H. Sholeh Iskandar Km. 2 Kedung Badak
Bogor
www.uika-bogor.ac.ic
Telp./Fax. 0251-35688
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih (didalam dunia) lagi Maha Penyayang (didalam akhirat). Tidak ada daya dan upaya melainkan hanya dari Allah SWT, Tuhan pemilik alam semesta ini yang mempunyai hak untuk di ibadahi dan jangan sampai kita menyekutukan_Nya dengan sesuatu apapun.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah yang benar dari Allah SWT dan menuntun kita dari kegelapan hingga terang benderang sampai saat ini. Semoga kita selalu mengikuti sunah-sunah Beliau agar tidak tersesat. Aamiin.
Alhamdulillah atas izin Allah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Kedudukan Media dalam Pembelajaran PAI.
Dalam kesempatan ini, kami ingin menghaturkan ucapan terima kasih kepada :
1. Orangtua yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materi.
2. Siti Zulaikha, S.Ag., M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengembangan Media PAI.
3. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam kelas IV.b yang menemani di kala suka maupun duka.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Kita sebagai manusia hanya dapat berusaha sebaik mungkin. Begitu pula dengan penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih amat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran dari pihak manapun akan saya terima dengan lapang dada demi penyempurnaan di waktu yang akan datang.
Bogor, Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Perumusan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan MediaPembelajaran
2.2 Manfaat Media bagi Guru dan Siswa
2.3 Manfaat Media bagi Proses Pembelajaran
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat / media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidak-jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Dikatakan bahwa, “Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar”. Dikatakan juga bahwa, “Alat / Media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan, bahkan adanya alat / media tersebut dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula”. Dikatakan juga bahwa, “Penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran”. Dikatakan juga bahwa, “Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran”. Dikatakan juga bahwa, “Media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.
Namun, meskipun begitu pentingnya alat / media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat / media tersebut. Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang diajarkan, contoh dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, guru kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya penggunaan media dalam pengajaran.
Kurangnya penggunaan media ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya: minimnya pengetahuan tentang pentingnya media, sulitnya mendapatkan media yang diinginkan, keterbatasan dana, pribadi guru yang kurang berminat dan kemampuan dalam menggunakan media dan situasi yang kurang mendukung. Dan disini pemakalah akan membahas menegenai kedudukan atau manfaat media dalam pembelajaran PAI, baik bagi guru, murid, maupun dalam proses pembelajaran.
Untuk itu makalah ini ditulis untuk mengungkap masalah-masalah tersebut. Banyak masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan media. Dugaan sementara dari masalah di atas adalah karena minimnya pengetahuan tentang pentingnya media. Dikatakan bahwa, “Proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran menggunakan media”. Dikatakan juga bahwa, “Media sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kedudukan Media Pembelajaran.
2. Manfaat media bagi guru.
3. Manfaat media bagi siswa.
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah:
1. Mengetahui manfaat media bagi guru.
2. Mengetahui manfaat media bagi siswa.
3. Mengetahui manfaat media bagi proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan Media Pembelajaran
Kedudukan media pembelajaran dapat dilihat dari dua hal:
1. Media pembelajran sebagai suatu system pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu system yang mempunyai komponen-komponen seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, sumber dan media, serta evaluasi. Dan keduduka media sama pentingnya denagn kompnen yang lain yang mendukung terbentuknya tujuan pembelajaran. Karena metode yang digunkan dalam proses pembeljaran biasanya akan menuntut media ap yang dapat di integrasikan dan di adaptasikan dengan kondisi yang dihadapi. Ada sepuluh komponen system pembelajaran yang di kemukakan oleh S. Gerlach dan P.Ely, antara lain :
• Perumusan tujuan pembelajaran yang jelas.
• Memilih atau menentukan bahan pelajaran yang kan diajarkan.
• Mengidentifikasi kemampuan apa yang dimiliki para siswa sebelum melaksanakan kegiatan belajar yang direncanakan.
• Menentukan strategi pengajaran yang akan ditempuh. Pengorganisasian siswa atau mengatur siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang akn ditempuh.
• Menentukan waktu yang akan digunakan .
• Menentukan ruangan yang dipakai.
• Menentukakn sumber dan media yang akan di pakai.
• Penilaian penampilan guru dan siswa.
• Umpan balik.
2. Media pembelajran dalalm proses belajar mengajar.
Untuk melihat dan mengetahui fungsi media dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari keistimewaan atau kemampuan dan hambatan apa saja yang ada dalam proses belajar mengajar.
Ada tiga kemampuan atau keistimewaan media menurut S. Gerlach dan P.Ely, yaitu :
• Kemampuan fiksatif.
• Kemampuan manifulatif.
• Dan kemampuan deskriptif
Adapun hambatan dalam proses belajar mengajar adalah verbalisme, salah tafsir, perhatian anak tidak terpusat, tidak ada bekas tanggapan, dan keadaan lingkungan yang mengganggu.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yag diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat di katakana bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di tata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keiniginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Sedlain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data denagn menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sejalan dengan uraian ini, Yunus (1942:78) dalam bukunya attarbiyatu watta’liim mengungkapkan sebagai berikut :
انهاآء ظم تا ثير افي الحوا س واضمن للفهم .... فماراءكمن سمع
Maksudnya : bahwasanya media pembelajaran paling besar Pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman ….. orang yangmendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang di pahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengar.
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (1985:28), dapat ,memenuhi tiga funsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
1. Motivasi minat atau tindakan
2. Menyajikan informasi
3. Memberi instruksi
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat di realisaskan dengan tehnik drama atau huiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara suka rela, atau memerikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan kelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau tehnik motivasi. Ketika mendengar atau menontonm bahan informasi, para siswa bersifat fasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
2.2 Manfaat Media bagi Guru dan Siswa, yaitu:
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memeberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetep merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi :
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa
3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemapuan siswa.
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisifasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yangmencerminkan pembelajaran non verbalistik dan membuat generalasasi yang tepat.
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
2.3 Manfaat Media dalam Proses Pembelajaran, yaitu:
Sudjana dan Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih difahami oleh siswa dan memunngkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalaui penuturan kata-kata oleh guru, sehinngga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dll.
Encyclopedia of educational research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut :
1. Meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa
3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan continue, terutama melalui gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah di peroleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motifasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkunnya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemammpuan dan minatnya.
3. Media pembeljaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu;
a. Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, poto, slide, realiita, film, radio, atau model.
b. Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak Nampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, fil, slide, atau gambar
c. Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapt ditampilkan melalui rekaman video, film, poto, slide, disamping secra verbal.
d. Obyek atau proses yang sanagt rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secra konkrot melalui film, gambar, slide, atau simulasi computer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film, dan video.
f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepom[ong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan tehnik-tehnik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi computer.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkunganya. Misalnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian anatara lain yang dilakukan oleh Munir yang dipublikasikan dalam jurnal Mimbar Pendidikan UPI No. 3 Thn 2003, didapatkan fakta bahwa penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran telah memberikan kesan lebih mendalam dan meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Keberhasilan Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran penting di sekolah baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah terlebih pada madrasah yang menjadikan islam sebagai cirri khasnya sangat dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang dilakukan guru. Selain penggunaan multi metode dalam proses pembelajaran, guru agama saat ini juga harus memanfaatkan berbagai media yang saat ini telah tersedia dalam berbagai bentuk dan jenisnya di pasaran, mulai dari yang jenis dan bentuknya sederhana sampai kepada multimedia (berbasiskan computer).
Kreatifitas guru dalam proses pembelajaran di kelas yakni menggunakan multi metode, memanfaatkan dan memberdayakan media ditunjang dengan penciptaan suasanan religius di lingkungan sekolah dan keteladanan guru diharapkan mampu meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.
Kedudukan media pembelajaran dapat dilihat dari dua hal:
1. Media pembelajran sebagai suatu system pembelajaran
2. Media pembelajran dalalm proses belajar mengajar.
DAFTRA PUSTAKA
Nata Abuddin.2003. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Indonesia.Kencana: Jakarta.
Sadirman Arief S. dkk.2007.Media Pendidikan.PT. Raja Grafido Persada:Jakarta.
Arsyad Azhar.2005.Media Pembelajaran.PT. Raja Grafido Persada:Jakarta.
Rohmat.2000.Pengantar Media Pembelajaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar